BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan
saat ini sangatlah penting bagi kehidupan manusia, karena dapat menentukan
nasib seseorang dimasa depan. Pendidikan bias ditinjau dari ilmunya dan
memiliki seni. Saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mengenal pendidikan,
mereka hanya bias mencari sesuatu yang bias menyambung hidup mereka. Bahkan
saat ini tidak sedikit anak bangsa yang nekat melakukan tindakan criminal demi
mendapatkan sesuatu yang merekan butuhkan.
Dalam
buku Landasan Pendidikan tercantum “bahwa anak manusia mempunyai berbagai
potensi yang masih tersembunyi, anak manusia memiliki kemampuan untuk
berkembang, maka dijelaskan pula bahwa anak manusia dapat belajar secara
efektif”. Sayangnya, di Negara kita banyak anak-anak yang tidak mengenal
potensi dirinya sendiri. Bahkan ada yang merasa tidak berguna atau tidak bisa
melakukan apa-apa.
Untuk
lebih memahani tentang pendidikan maka dalam penyusunan makalah ini penulis
bermaksud untuk menjelaskan tentang subpokok yang berjudul “Pendidikan Sebagai
Ilmu da Seni”.
B.
Rumusan
Masalah
Untuk
menghindari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini, maka enulis
membatasi masalah-masalah yang akan dibahas diantaranya :
1.
Apa
Definisi, Karakteristik, dan Klasifikasi Ilmu ?
2.
Apa
Definisi, Karakteristik, dan Klasifikasi Ilmu Pendidikan ?
3.
Apa
Yang Dimaksud Pendidikan Sebagai Ilmu ?
4.
Apa
Yang Dimaksud Dengan Studi Pendidikan ?
5.
Bagaimana
Praktek Pendidikan Sebagai Panduan Ilmu dan Seni ?
C.
Tujuan
Penulisan
Tujuan
Penulisan Makalah Ini Adalah :
1.
Untuk
Mendeskrifsikan Definisi, Karakteristik, dan Klasifikasi Ilmu.
2.
Untuk
Mendeskrifsikan Definisi, Karakteristik, dan Klasifikasi Ilmu Pendidikan.
3.
Untuk
Mengetahui Pendidikan Sebagai Seni.
4.
Untuk
Mendeskrifsikan Konsep studi Pendidikan.
5.
Untuk
Mengetahui Praktek Pendidikan Sebagai Panduan Ilmu dan Seni.
D.
Metode
Penulisan
Metode
yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu menggunakan metode studi
literature, dimana sumber yang digunakan menggunakan sumber pustaka(buku) dan
hasil browsing dari internet.
E.
Sistematika
Penulisan
Bab I Pendahuluan, meliputi : Latar
Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan, Sistematika
Penulisan.
Bab II Pembahasan, meliputi :
Definisi, Karakteristik, dan Klasifikasi Ilmu, Definisi, Karakteristik, dan
Klasifikasi Ilmu Pendidikan, Studi Pendidikan, Pendidikan Sebagai Seni, Praktek
Pendidikan Sebagai Panduan Ilmu dan Seni.
Bab III Penutup : Simpulan dan Saran.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi,
Karakteristik, dan Klasifikasi Ilmu.
Istilah
ilmu berasal dari kata alima (Bahasa Arab) yang berarti pengetahuan. Di
dalam bahasa Latin dikenal pula kata scire yang juga berarti
pengetahuan. Ada berbagai jenis pengetahuan, jenis pengetahuan dikelompokan
menjadi : revealed knowledge, intuitif knowledge, rational knowledge,
empirical knowledge, dan authoritative knowledge, dipihak lain ada
juga yang mengelompokan jenis pengetahun menjadi :commonsense knowledge, dan
religious knowledge. Secara etimologi ilmu adalah pengetahuan, karena itu
semua pengetahuan tersebut diatas adalah ilmu.
Secara
substansial dan operasional ilmu menunjukan kepada tiga hal, yakni : bodiesof
knowledge, a body of systematic knowledge, dan scientific method.
Ilmu mengandung arti secara kerja ilmiah dan hasil kerja ilmiah. Ilmu adalah
pengetahuan ilmiah yang dihasilkan melalui metode ilmiah.
Ilmu memiliki
karakteristik sebagai berikut :
1. Objek studi ilmu meliputi berbagai hal sebatas yang terdapat
dialami manusia. Setiap ilmu memilki objek material dan objek formal. Beberapa
disiplin ilmu mungkin memilki objek formal yang berbeda. Objek studi setiap
disiplin ilmu bersifat spesifik.
2. Metode ilmiah adalah prosedur pemecahan masalah yang cermat dan
terencana. Metode ilmiah merupakan gabungan dari pendekatan rasional dan
empiris. Kerangka studinya merupakan proses logico-hypotetico-verifikasi,
atau menggunakan kerangka berfikir deduktif-induktif. Namun demikian, metode
ilmiah dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif.
3. Isi ilmu dapat berupa konsep, aksioma,postulat, prinsip, hukum
teori, dan model. Dalam hal ini isi ilmu bersifat objektif, deskriftif, dan
sajikan secara rinci dan sistematis.
4. Fungsi ilmu adalah menjelaskan, menprediksi, dan mengontrol.
Berbagai
jenis ilmu anatara lain diklasifikasikan ke dalam : natural science, dan
human science. Klasifikasi lain adalah : natural science, social
science, behavioral science, dan formal science. Ada pula yang
mengklasifikasikan ilmu menjadi ilmu
murni dan ilmu terapan.
B.
Definisi,
Karakteristik, dan Klasifikasi Ilmu Pendidikan
Ilmu
pendidikan adalah system pengetahuan tentang fenomena pendidikan yang
dihasilkan melalui riset dengan menggunakan metode ilmiah.
Ilmu pendidikan
memilki karakteristik sebagai berikut :
1. Objek studi : objek material ilmu pendidikan adalah manusia
(manusia sebagai makhluk Tuhan yang berbeda hakiki dengan benda, tumbuhan, dan
hewan), sedangkan objek formalnya adalah fenomena pendidikan, yaitu fenomena
mendidik dan fenomena lain yang berhubungan dengan kegiatan mendidik.
2. Metode : ilmu pendidikan menggunakan metode kualitatif dan atau
metode kuantitatif. Penggunaan metode tersebut tergantung pada masalah atau
objek penelitiannya.
3. Isi ilmu pendidikan : sebagaimana ilmu-ilmu lainnya, ilmu
pendidikan dapat berupa konsep, aksioma, postulat, prinsip, hukum, teori, dan
model. Dalam hal ini ilmu pendidikan bersifat objektif, deskriftif, preskriftif
(normatif), yang disajikan secara rinci dan sistematis. Ilmu pendidikan
tidak hanya bersifat deskriptif, melainkan juga preskriptif/normative.
4. Fungsi ilmu pendidikan : menjelaskan, memprediksi, dan mengontrol.
5. Ilmu pendidikan menggunakan ilmu-ilmu lain sebagai ilmu bantu.
Sekalipun demikian, menurut M.J
Langeveld (1980), sebagai ilmu yang bersifat otonom ilmu pendidikan berperan
sebagai “tuan rumah”, sedangkan ilmu-ilmu lain merupakan “tamu”nya.
M.J Langeveld mengklasifikasi ilmu pendidikan
terbagi atas :
a.
Ilmu
Mendidi Teoritas, yang meliputi :
1)
Ilmu
Mendidik Sistematis.
2)
Sejarah
Pendidikan
3)
Ilmu
Perbandingan Pendidikan
b.
Ilmu
Mendidik Praktis, yang meliputi :
1)
Didaktik/
Metodik
2)
Pendidikan
dalam Keluarga
3)
Pendidikan
Lembaga Keagamaan
Sedangkan Redja Mudyahardjo (2001)
mengklasifikasi Ilmu Pendidikan sebagai berikut :
a.
Ilmu
Pendidikan Makro
1)
Ilmu
Pendidikan Administratif
2)
Ilmu
Pendidikan Historis
3)
Ilmu
Pendidikan Kependudukan
b.
Ilmu
Pendidikan Mikro
1)
Ilmu
Mendidik Umum yang Meliputi :
a)
Ilmu
Pendidikan Psikologis
b)
Ilmu
Pendidikan Sosiologis
c)
Ilmu
Pendidikan Antropologis
d)
Ilmu
Pendidikan Ekonomik
2)
Ilmu
Mendidik Khusus :
a)
Ilmu Persekolahan
b)
Ilmu Pendidikan Luar Biasa (Orthopedagogik)
c)
Ilmu
Pendidikan Luar Biasa
C.
Pendidikan
(Mendidik) Sebagai Seni
Pendidikan antara lain dapat dipelajari melalui ilmu pendidikan,
namun demikian pendidikan (praktek pendidikan atau mendidik) juga adalah seni.
Alasannya bahwa praktek pendidikan melibatkan perasaaan dan nilai yang
sebenarnya diluar daerah Impilan jeniulmu (ilmu yang berparadigma posotivisme).
Sehubungan dengan itu, Gilbert Highet (1954) mengibaratkan praktek pendidikan
sebagaimana orang melukis sesuatu, mengarang lagu, menata sebuah taman bunga,
atau menulis surat untuk sahabat. Sedangkan menurut Galagher (1970) seni
mendidik itu merrupakan: (1) keterampilan jenius yang hanya dimiliki oleh
beberapa orang; dan (2) mereka tidak dapat menjelaskan secara sistematis
bagaimana cara mereka mempraktekan keterampilan itu.
Praktek keterampilan diakui sebagai seni, implikasinya fungsi
mendidik yang utama adalah menghasilkan suatu karya yang utuh, unik, sejati
(bukan berpura-pura. atau dibuat-buat, anak tidak boleh dikorbankan sebagai
kelinci percobaan), dan tiap pihak memperoleh manfaat. Selain itu, pendidik
harus kreatif, skenario atau persiapan mengajar hanya dijadikan rambu-rambu
saja, yang lebih penting adalah improvisasi. Pendidik harus memperhatikan
minat, perhatian, dan hasrat anak didik.
Pengakuan pendidikan sebagai seni, tidak harus menggoyahkan
pengakuan bahwa pendidikan dapat dipelajari secara ilmiah. Idealnya, pendidikan
adalah aplikasi ilmu (ilmu pendidikan) tetapi sekaligus pula adalah seni.
D.
Studi
Pendidikan
Studi pendidikan adalah upaya yang dilakukan seserang dalam rangka
memahami pendidikan atau menghasilkan sisten konsep pendidikan. Studi pendidikan dapat dilakukan melalui
kegiatan membaca tentang pendidika, diskusi, penelitian ilmiah, dan berfilsafat
tentang pendidikan. Adapun metode dalam studi pendidikan yaitu dapat dilakukan
melalui metode tertentu, yaitu metode kerja awam, metode ilmiah, dan metode
filsafat.
Studi pendidikan melalui metode keraja awam yaitu memahami
pendidikan dengan cara berfikir commonsense dan pengamatan. Studi pendidikan seperti ini
biasanya dilakukan oleh masyarakat pada umumnya, dan menghasilkan konsep
pendidikan yang kurang sistematis.
Studi pendidikan melalui metode ilmiah adalah upaya memahami
pendidikan dengan menggunakan prosedur penelitian yang cermat dan terencana
atau melalui berfikir kritis dengan menggunakan logika tertentu dan pengamatan
empiris yang teliti, sebagimana dilakukan para ilmuwan. Namun dimikian
pelaksanaan studi seperti ini bukan semata-mata monopoli para ilmuwan. Studi
ilmiah pendidikan data dilakukan oleh siapapun dengan syarat bersangkutan telah
menguasai metode penelitian ilmiah. Selain dilakukan oleh ilmuwan pendidika,
studi ilmiah pendidikan dapat pula dilakukan oelh para mahasiswa pada program
studi tertentu kependidikan yang sedang menyusun skripsi, para guru, dosen,
dsb. Studi ilmiah pendidilan telah dilakukan oleh para ilmuwan atau para
peneliti pendidikan sejak lama, dan telah menghasilkan system pendidikan yang
bersifat deskriftif maupun preskriptif/normative yang disebut ilmu pendidikan.
Studi pendidikan melalui metode filsafat adalah upaya memahami
pendidikan melalui berfikit reflektif sistematis, kritis radikal, dan sinoptif
untuk menghasilkan system gagasan tentang pendidikan yang komprehensif dan
preskriftif. Mengingat cara berfikir filsafat belum dikuasai banyak orang, maka
studi filsafat pendidikan umumnya dilakukan oleh para filsuf. Studi demikian
telah dilakukan sejak lama, dan telah menghasilkan apa yang dikenal sebagai
fislafat pendidikan.
E.
Praktek
Pendidikan Sebagai Panduan Ilmu dan Seni
1.
Pendidikan
Sebagai Ilmu
Fenomena
pendidikan dapat dipelajari melalui metode ilmiah yang menghasilkan ilmu
pendidikan yang menjadi dasar dan petunjuk dalam praktek pendidikan. Dengan
dasar Ilmu Pendidikan para pendidik dapat menyusun desain pembelajaran yang
memuat tujuan, isi, metode, teknik mengajar serta evaluasinya. Dengan demikian
dapat dipahami bahwa praktek pendidikan merupakan aplikasi dalam ilmu
pendidikan. Implikasi bahwa untuk menjadi seorang guru dapat dipelajari oleh
siapapun melalui ilmu pendidikan tersebut.
2.
Pendidikan
Sebagai Seni
Gilbert Highet dalam bukunya “ The
art of teaching “ yang menyatakan bahwa buku ini “ Seni Mengajar ” karena
beliau yakin bahwa belajar itu adalah sebuah seni bukan ilmu. Menurutnya
sangatlah berbahaya mempergunakan tujuan-tujuan dan metode ilmu untuk urusan
manusia sebagai individu meskipun sistem statistik sering digunakan untuk
menerangkan tingkah laku manusia dalam kelompok yang besar dan suatu diagnosa
ilmiah tentang struktur fisik manusia selalu sangat bermanfaat. Mengajar
tidaklah seperti menimbulkan reaksi kimia tetapi lebih mirip dengan melukis
sebuah gambar atau menggelar sebuah musik dengan arti bahwa di dalam mengajar
itu seseorang harus melibatkan diri didalamnya dan menyadari bahwa mengajar
tidak seluruhya dikerjakan berdasarkan formula-formula atau anda akan merusak
sendiri pekerjaan anda dan murid-murid anda serta anda sendiri (Redja M, 1995).
Dengan demikian pendapat ini sangat bertentangan dengan pendapat sebelumnya
tentang pendidikan sebagai ilmu.
3.
Pendidikan
Sebagai Panduan Ilmu dan Seni
Menurut
A.S Neil “ mendidik dan mengajar bukanlah suatu ilmu tetapi adalah seni “.
Diartikan sebagai seni adalah bagaimana kita hidup dan mengerti anak-anak
seolah-olah kita menjadi seperti anak. Menurut aliran
konstruksivisme mengakui hal yang sama. Implikasi bahwa “ tugas guru adalah
membantu agar siswa mampu merekonstruksi pengetahuannya sesuai dengan
situasinya yang konkrit maka strategi mengajar perlu juga disesuaikan dengan
kebutuhan dan situasi murid. Mengajar adalah merupakan seni yang menuntut
bukan hanya penguasaan teknik, melainkan juga intuisi “.
Dengan demikian pendidik memerlukan ilmu pendidikan dalam rangka
memahami dan mempersiapkan suatu praktek pendidikan. Namun dalam prakteknya
pendidik harus kreatif, skenario atau persiapan mengajar hanya dijadikan
rambu-rambu saja, pendidik perlu melakukan improvisasi dengan harus
memperhatikan karakteristik anak didik. Esensinya bahwa praktek pendidikan
hendaknya merupakan perpasuan antara ilmu dan seni.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Istila ilmu berasal dari kata alima (bahasa arab)
yang berarti pengetahuan. Ilmu memiliki karakteristik, yaitu : objek studi,
metode ilmiah, isi ilmu, fungsi ilmu. Klasifikasi jenis ilmu antara lain
diklasifikasikan ke dalam : Natural science dan human science,
atau ada juga yang mengklasifikasikan kedalam natural science, social
science, behavioral science, dan formal science. Bahkan ada pula
yang mengklasifikasikan ilmu menjadi
ilmu murni dan ilmu terapan.
Ilmu
pendidikan adalah system pengetahuan tentang fenomena pendidikan yang
dihasilkan melalui riset dengan menggunakan metode ilmiah.Ilmu pendidikan
memilki karakteristik yaitu : objek studi, metode kualitatif dan atau
kuantitatif, Isi ilmu pendidikan, dan Fungsi ilmu pendidikan. Ada 2 teori
tentang mengklasifikasi ilmu pendidikan, yaitu : 1.Ilmu Mendidik Teoritas dan
Praktis, dan 2. Ilmu Pendidikan Makro dan Mikro.
Pendidikan
sebagai seni data dipahami bahwa praktek pendidikan melibatkan perasaan dan
nilai yang sebenarnya diluar daerah ilmu, yang mengibaratkan praktek pendidikan
sebagimana orang melukis sesuatu, mengarang lagu, menata sebuah taman bunga,
atau menulis surat untuk sahabat.
Ilmu pendidikan merupanakan landasan dan petunjuk tentang cara
melaksanakan pendidika, sedangkan Studi pendidikan adalah upaya yang dilakukan
seserang dalam rangka memahami pendidikan atau menghasilkan sisten konsep
pendidikan .Praktek Pendidikan sebagai paduan ilmu dan seni dapat diartikan
sebagai : Pendidikan sebagai ilmu,
Pendidikan sebagai Seni, dan Pendidikan sebagai Paduan Ilmu dan Seni.
B.
Saran
Dengan
penulisan makalah ini penulis berharap lembaga pendidikan dalam hal ini para
pendidik mampu melaksanakan proses pembelajaran guna mempersiapkan segaa
sesuatunya ulai dari objek, metode, isi,bahkan fungsinya supaya tujuan
pendidikan itu bisa dicapai dengan baik dan bukan hanya sebagai ilmu melainkan
sebagai sebi sehingga pendidik dapat berkreasi di dalam mengajarnya. Sehingga
anak didik tersebut dapat merasakan kenyamanan di dalam kegiatan belajar
mengajar dan menghilangkan rasa bosan dan jenuh dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad
Tafsir,Filsafat Pendidikan Islami, Bandung : Rosdakarya, 2006.
Hasan
Langgulung,Manusia da Pendidikan, Jakarta : PT. Al-Husna Zikra.2000.
Sunaryo
Kartadinata, dkk, Landasan-landasan Pendidikan, Jakarta: Ditjen
Dikti-Depdikbud,1997.
Tatang
Syaripudin dan Nur’aini, Landasan Pendidikan, Bandung: UPI Press, 2006.
Uus
Ruswandi, dkk, Landasan Pendidikan,Bandung: CV. Insan Mandiri, 2011.
http://sulipan.wordpress.com/2009/10/02/pendidikan-sebagai-ilmu-dan-seni/. Diakses 19
pebruari 2013
http://triyanapp.blogspot.com/2012/09/pendidikan-sebagai-ilmu-dan-seni.html diakses 19
pebruari2013
Blog ini bermanfaat sekali , Thanks gan !!
BalasHapusbisnistiket.co.id
sangat bermanfaat kak.... terimakasih
BalasHapusterimakasih kak
BalasHapusmakasih kak
BalasHapus